
SEMARANG, 15 Juli 2025 — Mahasiswa GIAT 12 Universitas Negeri Semarang (UNNES) di Desa Kalikurmo, Kecamatan Bringin, Kabupaten Semarang, menunjukkan komitmennya dalam membangun kesiapsiagaan masyarakat menghadapi bencana. Melalui kegiatan “Sosialisasi Program Kerja GIAT 12 UNNES Desa Kalikurmo dan Pembentukan Forum Relawan Desa Tangguh Bencana (Destana)” yang diselenggarakan pada 15 Juli 2025, para mahasiswa menginisiasi langkah-langkah penting dalam mitigasi risiko bencana di tingkat desa.
Acara yang berlangsung di balai desa ini dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, termasuk perwakilan perangkat desa, RT/RW, Bhabinsa, Bhabinkamtibmas, bidan desa, kader PKK, kader Posyandu, perwakilan remaja, pelaku usaha, dan perwakilan kelompok tani. Pembukaan acara diawali dengan berbagai pihak, termasuk Fajar Dwi Handoko , selaku Koordinator Mahasiswa Desa (Kormades) Giat 12 UNNES, yang menyampaikan tujuan utama dari kegiatan ini.
Bapak Arif Rahman, S.Pd.i , selaku Sekretaris Desa Kalikurmo, mewakili Kepala Desa, menyambut hangat kedatangan para mahasiswa. Beliau menyampaikan bahwa masyarakat Kalikurmo sangat ramah dan berharap para siswa dapat beradaptasi dengan baik. “Meskipun hari ini kita mengadakan forum pengurangan risiko bencana, semoga tidak ada bencana yang menimpa Desa Kalikurmo,” ujarnya, mengungkapkan harapan dan doa untuk desa.
Sambutan lainnya datang dari Bapak Sudardi , Kepala Seksi Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Kecamatan Bringin, yang mewakili Bapak Camat. Dalam berbagai hal, beliau menekan urgensi “Forum pengurangan risiko bencana ini sangat penting dibentuk dan dilaksanakan karena akan berguna untuk mitigasi bencana. Jadi, meskipun tidak selalu ada bencana, masyarakat harus waspada dan selalu siaga,” tegas Bapak Sudardi, menekankan pentingnya kesiapsiagaan sebagai langkah proaktif.
Setelah serangkaian sambutan, tim KKN GIAT 12 UNNES memaparkan 16 program kerja yang akan dilaksanakan, terdiri dari 8 program kerja wajib dan 8 program kerja tambahan. Program-program ini dirancang untuk memberikan kontribusi positif di berbagai sektor, mulai dari pendidikan, lingkungan, hingga pemberdayaan masyarakat.
Puncak dari acara ini adalah pembentukan struktur Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB). Dalam forum ini, perwakilan dari berbagai lapisan masyarakat Desa Kalikurmo secara musyawarah mufakat membentuk kepengurusan yang akan bertanggung jawab dalam upaya mitigasi dan penanggulangan bencana di tingkat desa. Proses musyawarah pembentukan Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) berjalan dengan lancar. Para pihak sangat antusias melakukan diskusi terbuka. Terbentuknya forum ini menjadi bukti nyata komitmen kolaboratif antara mahasiswa, pemerintah desa, dan seluruh elemen masyarakat dalam mewujudkan desa yang lebih tangguh dan siap siaga.
Kegiatan ini diharapkan menjadi tonggak awal bagi Desa Kalikurmo untuk memiliki sistem pencegahan bencana yang terorganisir dan efektif. Dengan adanya forum ini, kesadaran masyarakat akan pentingnya mitigasi bencana akan semakin meningkat, sehingga potensi kerugian akibat bencana dapat diminimalisir
Penulis: Firdatul Izza Aulia